Dec 30, 2012

Lemahnya aku.
Dikritik sedikit, ditengking sedikit terus rabak bernanah hati.
Menanggung sebak menunggu titis-titis butir air mata jatuh membasahi bumi pipi.
Melalak.
Samada aku yang lemah atau hati yang lemah atau aku yang tak bisa hadap kelemahan sendiri?
Hari-hari semakin berlalu.
Semakin terhakis tingkat umur yang menuju ke matang.
Tapi aku masih tak matang atau aku masih belum kenal apa sebenarnya erti matang?
Dan bila gelapnya malam ditemankan lampu malap-malap.
Aku hanya berharap datangnya seorang yang memahami hati rebel yang kian agresif.
Kerna saat ini tak ada satu pun yang datang fahami.
Telefon bimbit.
Dinding.
Buku.
Pena.
Laman sosial.
Lagu.
Cermin.
Kawan.
Sibling.
Dan parent.
Ya! Hati terlalu keras membeku mungkin. Bukan membeku lagi, membatu terus.