Hati ini terlalu sarat dengan luka
Bekas-bekas lama masih berparut
Ditambah kali luka yang baru
Memijak ke tajam-tajam kaca
Mencincang ke daging-daging sendiri
Salah aku kah luka binasa ini?
Aku hanya memijak ke platform yang Tuhan utuskan
Sesungguhnya jujur itu ibarat setajam pedang katana yang mampu membunuh tiap-tiap hubungan manusia
Entah
Luka di hati ini terlalu sarat untuk dibahaskan
Tapi sampai kapan kah begini?
Apa memang salah aku menjujurkan kebenaran?