Nov 13, 2013

Gadis.

"Gwe tau gwe jahet. Tapi gwe gak akan pernah lupa syiapa cinta pertamanya gwe"
"Cinta pertamanya gwe itu lo, dis. Gak mungkin gwe lupain lo"

SMS Farel 7bulan yang lepas yang masih disimpannya Gadis. Yang masih mekar, yang memberi harapan dan yang masih segar. Tapi tetap Gadis berkeputusan pergi supaya terhentinya rasa sakit hati sehari-hari. Kadang yang diharapkan Gadis untuk melupakan Farel itu mudah macam melupakan sikucing yang mencuri ikan. Tidak. Tidak semudah yang kau sangka. Yang namanya move-on itu pahit dia macam kau gigit peria tak minum air langsung. Try ah! Walau Farel dan Gadis bakal masuk tahun kedua bersama dan putus.

Gadis masih melangkah hari-harinya dengan lepas satu-satu azamnya untuk membangun. Bangun dan jatuh. Mengenang dan menangis. Tulah. Orang kata, bila sayang ke seseorang jangan bagi semua. Bila kau bagi semua, dah takde ruang untuk kau hirup environment baru. Sebab kau dah 100% sayang ke orang tu. Dan bila orang tu tinggalkan kau, kau tercungap-cungap dalam dunia kau.

"Dis, emangnya lo gak capek terus-terusan sedih?"
"Gwe gak sedih"
"Lo pikir dengan lo tipuin ke gwe, lo bisa lari terus dari sedih-sedih lo? Come on, dis. Dunia remaja lo jangan dibazir dengan sedihan doang"
"Lo gak ngerti gwe, Ra"

Gadis tunduk bermain jari.

"Gwe rasa, you should look at this"

Rara menghulurkan henpon iPhone 4s nya ke Gadis yang terpampang gambar Farel dengan seorang perempuan berkepsyenkan She is my first love.

"Kalo semua cewek dibilangnya first love, emang yang benerannya syiapa first love dia?"

Gadis terdiam.

"Sekarang gwe ngerti lo, kan dis?"

Gadis memeluk erat tubuh Rara.